Sebagai kota bertajuk “The Spirit of Java”, Solo memiliki ciri khas yang menjadikannya menarik untuk dikunjungi. Budaya Jawa yang diterapkan dalam berbagai kehidupan masyarakat menghasilkan daya pikat tersendiri yang sayang untuk dilewatkan. Traveler yang ingin mengunjungi kota Solo bisa memesan tiket pesawat Jakarta-Solo dengan harga murah lewat Traveloka.
Keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran makin melekatkan citra Kota Solo sebagai pusat budaya Jawa yang masih bertahan hingga kini. Untuk lebih mengenal kota ini, berikut sekilas sejarah tentangnya.
Daftar Isi
Sejarah Singkat Kota Solo
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Kota Surakarta berdiri di Desa Sala yang terletak di tepi Sungai Solo. Inilah asal muasal adanya nama Solo. Adapun sejarah berdirinya kota Solo berkaitan dengan Kerajaan Mataram Islam dan Keraton Surakarta Hadiningrat, seperti yang dirangkum di bawah ini.
Mengutip dari situs web Dinas Pariwisata Solo, hingga tahun 1744, Solo adalah sebuah desa terpencil yang berjarak sekitar 10 km dari pusat Kerajaan Mataram, Kartasura. Namun, setelah itu terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan “Geger Pecinan” dan kelak menjadi awal kelahiran Kota Solo.
Peristiwa Geger Pecinan
“Geger Pecinan” adalah peristiwa pemberontakan etnis Tionghoa dan Jawa yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi (Sunan Kuning) yang dipicu oleh sikap Sunan Pakubuwono II yang memihak kepada Belanda. Padahal, beliau telah bersumpah untuk mengusir kompeni bersama pasukan Jawa Pecinan.
Keraton Kartasura Dipindahkan
Akibat pemberontakan ini, keraton Kartasura hancur dan Sunan Pakubuwono II mengungsi ke Ponorogo. Berdasarkan kepercayaan Jawa, kerajaan yang sudah hancur tidak boleh dibangun lagi di tempat yang sama. Maka, keraton dipindahkan dari Kartasura ke Desa Sala dengan melalui berbagai prosesi.
Perjanjian Giyanti
Setelah pindah ke Desa Sala, kerajaan Mataram mendapat perlawanan dari Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi. Perlawanan berhenti setelah disepakatinya Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.
Perjanjian Giyanti menyetujui pembagian Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Kesepakatan ini turut menandakan berakhirnya kekuasaan kerajaan Mataram.
Tempat-Tempat Bersejarah di Solo
Kini, berbagai peninggalan di masa lalu bisa Anda kunjungi saat berada di kota Solo. Adapun tempat bersejarah di kota Solo yang terkenal adalah:
Keraton Surakarta
Keraton Surakarta mulai dibangun bertahap sejak Pakubuwana II (1745) dan selesai di masa Pakubuwana X (1893-1939). Di dalam keraton terdapat museum tempat penyimpanan benda –benda, seperti kereta kencana, pusaka, dan sebagainya.
Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran adalah gedung bersejarah di Solo yang merupakan istana Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara. Di dalamnya terdapat benda-benda bersejarah yang bernilai tinggi.
Masjid Laweyan
Masjid Laweyan merupakan masjid bersejarah di Solo yang telah berdiri sejak zaman Kerajaan Pajang. Masjid Laweyan merupakan bukti perpaduan Hindu-Islam yang ditandai dengan bentuknya yang mirip pura.
Kota Solo memiliki banyak tempat bersejarah yang layak dikunjungi. Jika Anda hendak terbang ke Solo, Traveloka dapat membantu mencari tiket pesawat ke Solo secara online dengan harga promo. Tak hanya itu, Traveloka memberikan pilihan reservasi yang fleksibel dimana Anda bisa melakukan penjadwalan ulang jika pada hari keberangkatan mengalami kendala.
Mau jalan-jalan ke Kota Solo tapi bingung mau menginap di mana? Jangan khawatir karena Traveloka akan memberikan pilihan berbagai tempat menginap yang pasti Anda sukai. Belum termasuk rekomendasi tempat makan hingga destinasi liburan yang menarik.
Traveloka menawarkan kemudahan dan kenyamanan untuk keperluan bepergian Anda. Dapatkan berbagai promo, baik tiket pesawat Jakarta-Solo, hotel terbaik, maupun tempat liburan yang tepat bagi keluarga lewat Traveloka.