Mengingat dehumanisasi berdampak sangat besar pada kehidupan sosial, pafikabfakfak.org mencoba untuk menjelaskan langkah praktis pencegahannya. Terlebih, masih banyak masyarakat yang belum mewaspadai dan mengetahui kemunculannya.
Secara singkat, dehumanisasi adalah perilaku merendahkan orang lain secara tidak manusia. Contoh tindakan dehumanisasi adalah perdagangan manusia dan perlakuan Nazi pada kaum Yahudi di kamp konsentrasi.
Sementara itu, salah satu contoh dehumanisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah tindakan bullying baik bullying tradisional maupun cyber bullying. Meski sudah banyak orang tahu apa saja yang termasuk tindak bullying, tetapi kasusnya masih sangat tinggi di Indonesia.
Tidak main-main, dampak dehumanisasi sangat mempengaruhi perkembangan psikologis. Bahkan tidak sedikit dari korbannya memilih untuk mengakhiri hidupnya akibat pengalaman buruk yang dialaminya.
Daftar Isi
Begini Langkah Mencegah Dehumanisasi
Karena sudah berkembang luas di masyarakat dan menimbulkan berbagai buruk, sangat penting untuk mengetahui strategi melawan dehumanisasi. Beberapa strateginya bisa Anda temukan pada ulasan berikut:
1. Tumbuhkan Rasa Empati
Berdasarkan fakta yang terjadi di masyarakat, ketika terjadi aksi dehumanisasi, masih jarang orang tergugah untuk membantu korbannya. Guna menghindari dampak buruk berkepanjangan, orang yang melihat aksi dehumanisasi patut mencegahnya.
Sayang karena beberapa faktor termasuk minimnya empati atau takut menjadi korban dehumanisasi juga ketika memberi pertolongan, akhirnya banyak yang memutuskan untuk diam saja.
Jika misalnya takut terlibat masalah ketika membantu korban secara langsung, Anda bisa membantunya dengan cara melapor ke pihak berpengaruh, misalnya ke kepolisian. Jangan lupa untuk menyertakan bukti penguat agar kasusnya segera diusut tuntas.
2. Jangan Merendahkan Orang Lain
Merendahkan orang lain kerap dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya memiliki kekuasaan. Perlu diketahui, sikap merendahkan orang lain termasuk salah satu perilaku dehumanisasi yang umum terjadi di masyarakat.
Cara untuk mencegahnya adalah dengan menanamkan pemikiran bahwa di atas langit masih ada langit. Artinya, masih ada orang dengan kedudukan lebih tinggi sehingga kita patut untuk rendah hati.
Meski nantinya Anda merasa memiliki kekuasaan, tetapi tetap pegang prinsip rendah hati. Manfaatkan kekuasaan tersebut untuk melakukan berbagai kebaikan, misalnya membantu orang yang tertindas.
3. Berkomunikasi dengan Bahasa yang Baik
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, bahasa anak muda masa kini dipengaruhi oleh bahasa-bahasa yang umum berkembang di media sosial.
Sayangnya, bukan bahasa santun yang berkembang dan dipergunakan untuk berkomunikasi di kehidupan sehari, tetapi malah bahasa kasar. Bahkan mereka juga menggunakannya ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
Perlu diingat, kata-kata meskipun diucapkan dengan maksud bercanda tetap bisa membuat orang lain sakit hati. Oleh karenanya, selalu gunakan bahasa santun dan halus saat berkomunikasi dengan sesama.
4. Diskusikan Prasangka Secara Terbuka
Contoh lain dari perilaku dehumanisasi adalah berprasangka buruk hingga menuduh orang lain yang tidak-tidak tanpa bukti jelas.
Supaya Anda tidak sampai melakukan dehumanisasi terhadap orang lain, selalu lakukan diskusi secara terbuka pada orang yang dicurigai. Jangan sampai hanya menduga-duga atau mempercayai rumor buruk yang beredar.
Ketika melakukan diskusi, hindari langsung menyudutkan. Gali informasi dari orang yang dicurigai secara mendalam. Jika perlu, cari bukti-bukti penguat terlebih dahulu dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Itulah pembahasan mengenai langkah praktis mencegah dehumanisasi yang dibahasa pafikabfakfak.org. Manusia sendiri adalah makhluk sosial yang hidup saling berkaitan. Oleh sebab itu, selalu jaga kerukunan serta tanamkan sikap saling menyayangi dan mengasihi kepada sesama.